Jamupedia

Dlingo

Jeringau atau dlingo (Acorus calamus) adalah tanaman herbal yang cukup populer di Indonesia. Tanaman yang bisa ditemukan di tanah Jawa ini berasal dari India dan menyebar ke penjuru dunia melalui perdagangan rempah-rempah. Tanaman dlingo adalah tanaman sejenis dengan rumput yang terkadang tumbuh di daerah yang mengandung banyak air, misalnya rawa-rawa atau sawah.

Sumber gambar: www.tokopedia.com

Dlingo memiliki sebutan berbeda-beda di setiap daerah. Seperti, ‘jeurunger’ (Aceh); ‘jerango’ (Gayo); ‘jarango’ (Batak); ‘Daringo’ (Sunda); ‘Dlingo’ (Jawa Tengah); ‘jaranggu’ (Minangkabau); jangu’ (Bali); dan ‘ai wahu’ (Ambon). 

Dlingo memiliki aroma yang khas sehingga kerap dijadikan sebagai bahan untuk membuat parfum. Menurut kepercayaan Jawa, daun dlingo bisa digunakan sebagai penangkal makhluk halus yang mengganggu bayi dengan menambahkan bawang dan disematkan menggunakan peniti. Namun dibalik kemistisannya tersebut, dlingo juga dikenal sebagai tanaman obat.  

 

Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Arecidae

Ordo : Arales

Famili : Acoraceae

Genus : Acorus

Spesies : Acorus calamus L.

 

Morfologi

Tanaman dlingo merupakan herba tahunan yang memiliki tinggi mencapai 75 cm. Berbatang pendek, basah, berbentuk rimpang serta warnanya putih. Daun dlingo berjenis tunggal, berbentuk lanset, ujungnya runcing bertepi rata, dan pangkalnya memeluk batang dengan panjang ± 5 cm. Daunnya tebal dan keras berbentuk seperti pedang dan berwarna hijau. Apabila daunnya dikoyakkan akan menghasilkan bau yang wangi. Bunganya majemuk berbentuk bongkol dengan ujung meruncing dan tumbuh di sekitar ketiak daun. Tanaman dlingo memiliki tangkai sari berukuran panjang ± 2,7 mm, kepala sarinya ± 0,5 mm, putiknya 1-5 mm, dan berwarna putih. Dlingo memiliki akar serabut berwarna coklat.

Sumber gambar: oilpedia.id

Dlingo memiliki rimpang dengan aroma yang wangi dan berwarna putih bagian dalamnya. Ukuran rimpangnya ± 1-1,5 cm. Rimpang beruas-ruas dengan tunas di setiap ruasnya. Panjang rimpang tergantung dengan umur tanaman serta tingkat kegemburan lumpur. 

 

Kandungan

Rimpang dan daun dlingo mengandung saponin, flavonoida, dan minyak atsiri. Komposisi minyak atsiri dlingo sebagai berikut.

  • Metil eugenol 1,25 %,
  • α-Kurkulina 1,05%,
  • α-Zingiberene 3,41%.
  • β-Farnesena 1,07%,
  • 7,11-Dimethyl-3-methylene-1,6,10 dodecatrien 1,57%
  • 4a,5,6,7,8a-Heksahidro-7α-isopropyl 4αβ, 8αβ-dimetil 2(1H)-naftalena        0,59 %
  • β-Asaron 2,70 %
  • α-Asaron 79,70 %
  • Asaron 4,29%

 

Manfaat

  1. Meredakan peradangan dan demam. 
  2. Menjaga keseimbangan hormon. 
  3. Mencegah kanker. 
  4. Meningkatkan metabolisme. 
  5. Mengobati jantung koroner. 
  6. Obat penenang. 
  7. Mengatasi sakit kepala. 
  8. Mengatasi gangguan pencernaan. 
  9. Membantu gejala radang sendi asam urat dan rematik. 
  10. Mengatasi maag. 

 

Khasiat Pengobatan

1. Obat penenang

Siapkan akar dlingo, cuci bersih. Rebus dengan air secukupnya sampai mendidih. Saring ke dalam gelas dan minum air rebusan tersebut saat sudah dingin.

2. Meredakan peradangan dan demam karena nifas

Siapkan ½ rimpang dlingo, 4 kuntum bunga sepatu, dan ¼ genggam daun serut. Cuci bersih semua bahan, tumbuk halus, beri air matang 1 cangkir, dan garam secukupnya. Peras lalu saring ke dalam gelas. Konsumsi 2x sehari dengan takaran @½ cangkir/minum.