Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat-obatan dari bahan alami yang sudah dibuktikan keamanan dan khasiatnya melalui tahapan ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan) dan uji klinik (pada manusia) serta bahan baku berikut jadinya sudah distandarisasi. Dengan begitu dapat dijelaskan bahwa fitofarmaka merupakan Obat Herbal Terstandar (OHT) yang sudah lolos uji klinik sehingga dapat dikatakan sebagai obat kimia modern.
Sumber gambar: smkbhaktikencanaciamis.blogspot.com
Logo Fitofarmaka
Fitofarmaka memiliki logo berbentuk lingkaran dengan garis tepi hijau, latar belakang kuning, dan gambar stilisasi jari-jari daun yang membentuk bintang. Bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses juga sebuah tanda untuk menyatakan keamanan. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman hayati). Stilisasi jari-jari daun yang membentuk bintang melambangkan serangkaian proses yang cukup kompleks dalam pembuatan fitofarmaka (uji laboratorium, uji toksisitas, uji praklinis, dan uji klinis).
Bahan-bahan Fitofarmaka
Di Indonesia, fitofarmaka bisa dibatasi dengan empat bahan herbal, seperti temulawak dengan sambiloto; temulawak dengan jahe; atau temulawak saja. Hal ini dikarenakan jika menggunakan bahan berlebih justru akan membuat efek penyembuhan lebih lambat.
Daftar Produk Fitofarmaka di Indonesia
1. Rheumaneer (pengobatan nyeri sendi ringan sampai sedang)
Komposisi:
- 95 mg Curcuma domesticae Rhizoma (temulawak)
- 85 mg Zingiberis Rhizoma ekstrak (kunyit)
- 120 mg Curcumae Rhizoma ekstrak (temulawak)
- 75 mg Panduratae Rhizoma ekstrak (temu kunci)
- 125 mg Retrofracti Fructus ekstra (buah cabe jawa)
Khasiat: Pengobatan nyeri sendi ringan
2. Stimuno (imunomodulator dan sebagai terapi ajuvan dalam pengobatan tuberkulosis)
Komposisi:
- 50 mg Phyllanthi Herba ekstra (meniran)
Khasiat: Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh (sebagai imunomodulator)
3. X-Gra (disfungsi ereksi dengan atau tanpa ejakulasi dini)
Komposisi:
- 150 mg Ganoderma lucidum (jamur ganoderma)
- 50 mg Eurycomae Radix (akar pasak bumi)
- 30 mg Panacis ginseng Radix (akar ginseng)
- 2,5 mg Retrofracti Fructus (buah cabe jawa)
- 5 mg Royal jelly
Khasiat: Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria, serta membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.
4. Tensigard agromed (menurunkan tekanan darah sistolik)
Komposisi:
- 95 mg Apii Herba ekstrak (seledri)
- 28 mg Orthosiphon folium ekstrak (daun kumis kucing)
Khasiat: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi ringan hingga sedang.
5. Livitens (obat jantung)
Komposisi:
- 500 mg Olive leaf ekstrak EFLA
Khasiat: Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan (tingkat 1), dan sebagai obat jantung
6. Nodiar
Komposisi:
- 300 mg Attapulgite (bahan kimia, obat diare)
- 50 mg Psidii Folium ekstra (daun jambu biji)
- 7,5 mg Curcumae dimesticae Rhizoma ekstrak (kunyit)
Khasiat: Pengobatan diare non spesifik
Jenis Tanaman Siap dijadikan Fitofarmaka
- Brotowali (antimalaria dan antidiabetes)
- Kuwalot (antimalaria)
- Akar kucing (anti asam urat)
- Sambiloto (antimalaria)
- Johar (perlindungan hati)
- Biji pepaya (kesuburan)
- Daging biji bagore (antimalaria)
- Daun paliasa (perlindungan hati)
- Makuto dewo (perlindungan hati)
- Daun kepel (anti asam urat)
- Akar sengugu (sesak nafas)
- Seledri (batu ginjal)
- Daun johar (antimalaria)
- Gandarusa (KB lelaki)
- Mengkudu (dermatitis)
- Mengkudu dan rimpang jahe (anti TBC)
- Umbi lapis kucai (anti hipertensi)
- Jati belanda dan jambu biji (pelangsing)