Jamupedia

Kumis Kucing

Tanaman kumis kucing diduga berasal dari Afrika Tropis yang kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama. Di Indonesia, kumis kucing dikenal dengan nama remujang (Jawa), sesalaseyan atau soengotkoceng (Madura), dan giri-giri marah (Sumatera). Nama asing untuk kumis kucing adalah mao xu cao (Cina) dan kidney tea plants/java tea (Inggris).

 

Sumber gambar: mediakom.sehatnegeriku.com

 

Klasifikasi tanaman kumis kucing

Divisi                      : Spermatophyta

Sub divisi             : Angiospermae

Kelas                     : Dicotyledonae

Keluarga              : Lamiaceae

Genus                   : Orthosiphon

Spesies                 : Orthosiphon spp.

 

Sumber gambar: tiaragatzu.com

Morfologi tanaman kumis kucing

Kumis kucing merupakan tanaman yang berbatang basah, tumbuh tegak tetapi cenderung menyemak atau rimbun. Tinggi rata-rata tanaman ini antara 25 cm sampai 2 meter. Batang kumis kucing berbentuk segi empat, berwarna coklat keunguan atau kemerahan, dan memiliki sedikit cabang yang membesar di bagian bawah. Daun kumis kucing berbentuk belah ketupat  atau bulat telur dengan tepi bergerigi. Posisi daunnya saling berhadapan dan menyilang dengan panjang daun sekitar 2-9 cm dan lebar 1,5-5 cm. Tangkai daun memiliki ukuran sekitar 0,5-2 cm. Pada pangkal daun terdapat bulu yang sangat halus. Kedua permukaan daunnya berbintik-bintik.  Bunganya berupa tandan yang keluar dari ujung cabang. Panjang tandannya antara 7-29 cm, ditutupi oleh rambut pendek berwarna ungu yang nantinya berubah menjadi putih. Benang sarinya berukuran lebih panjang dari tabung bunga. Umumnya bunga berwarna putih tetapi juga ada yang berwarna kebiruan.

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Tanaman kumis kucing tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran menengah, pada ketinggian 500-1200 mdpl. Tanaman ini diduga berasal dari kawasan Afrika Tropis dan dalam perkembangannya menyebar ke daratan Asia sampai Austalia. Umumnya tanaman ini banyak ditemukan tumbuh liar di semak-semak, padang rumput, juga sepanjang pinggiran hutan atau pinggiran jalan. Di Indonesia, tanaman kumis kucing banyak ditemukan dan dibudidayakan di wilayah Jawa.

 

Sumber gambar: nusabudidaya.com

Kumis kucing cocok dibudidayakan pada jenis tanah andosol atau latosol. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhannya adalah lebih dari 3000mm/tahun. Tanaman ini menyukai tempat tumbuh yang mendapatkan sinar matahari secara penuh, meskipun tetap bisa tumbuh pada wilayah yang ternaungi atau teduh. Hanya saja, jika ditanam pada tempat yang teduh atau ternaungi kadar ekstrak daunnya akan berkurang.

Kumis kucing dapat diperbanyak dengan cara stek batang, meskipun sebenarnya tanaman ini menghasilkan biji yang dapat digunakan sebagai benih. Jika akan melakukan stek batang, pilihlah batang yang sudah cukup tua, berukuran panjang sekitar 15-20 cm, dan memiliki 3-4 mata tunas.

Kandungan zat dan manfaat

Tanaman kumis kucing digunakan secara tradisional di daerah Jawa untuk pengobatan hipertensi dan diabetes. Tanaman ini mengandung orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, saponin, garam kalium, tanin, sinensitin, dan myoinositol. Herba ini memiliki rasa manis yang sedikit pahit dan sifatnya sejuk. Kumis kucing berkhasiat sebagai antiradang, diuretik (peluruh kencing), menghilangkan panas dan lembap, serta menghilangkan batu saluran kencing. Di India, kumis kucing digunakan untuk mengobati reumatik.

Kumis kucing untuk pengobatan

  1. Infeksi saluran kecing atau sering kencing (anyang-anyangan)

Siapkan daun kumis kucing sebanyak 30 g, lalu tambahkan daun meniran dan commelia communis masing-masing 30 g. Cuci bersih semua bahan, rebus, kemudian saring. Minumlah air hasil rebusan tersebut.

  1. Kencing yang tersendat dan sakit

Daun kumis kucing yang telah dikeringkan diseduh seperti menyeduh teh.  Minumlah air seduhan tersebut dengan menambahkan gula aren.

  1. Darah tinggi

Siapkan daun kumis kucing basah dan daun kumis kucing kering sebanyak 50 g. Bersihkan daun kumis kucing kering kemudian rebus dengan air secukupnya. Daun yang masih segar bisa langsung diseduh dengan air panas. Hasil ramuan keduanya dicampurkan lalu disaring. Minum ramuan ini satu gelas per hari.

  1. Demam tinggi

Siapkan 100 g akar kumis kucing yang telah cuci hingga bersih. Rebus bahan tersebut dengan air sebanyak 2.000 cc. Setelah mendidih diamkan hasil rebusan sampai tidak terlalu panas. Saring minuman dan minum air rebusan tersebut satu gelas per hari.

  1. Khasiat lain (infeksi ginjal dan kencing batu, penambah nafsu makan, panas dan encok)

Semua bagian tanaman kumis kucing direbus kemudian minumlah hasil rebusan tersebut. Cara lainnya adalah dengan mengeringkan tanaman kumis kucing untuk kemudian di seduh dengan air panas sepeti halnya merebus teh.