Jamupedia

Adas

Tanaman adas (Foiniculum vulgare) merupakan suku adas-adasan atau apiaceae. Sejak dulu adas telah dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Bagian adas yang sering dimanfaatkan adalah bagian daun dan biji. Daun adas memiliki aroma serta rasa yang khas dan sering dimasak sebagai sayur. Salah satu sajian yang umum memanfaatkan daun adas adalah urap atau gudangan.

Sumber gambar: https://ethnopharm.com/

Di Indonesia, adas dikenal dengan berbagai nama, hades (Sunda), adas londa, adas landi (Jawa), adhas (Madura), adas (Bali), paapang, paampas (Manado), denggu-denggu (Gorontalo), adasa, rempasu (Makassar), adase (Bugis). Di negara lain adas dikenal dengan nama hsiao hui (Cina), phong karee mellet karee (Thailand), jintan manis (Malaysia).

Sumber gambar: http://ayurveda.alandiashram.org/

Klasifikasi tanaman adas

Kingdom              : Plantae

Subkingdom       : Tracheobionta

Superdivisio       : Spermatophyta

Divisio                   : Magnoliophyta

Kelas                     : Magnoliopsida

Ordo                      : Apiales

Familia                  : Apiaceae

Genus                   : Foeniculum

Spesies                 : F. Vulgare

 

Morfologi tanaman adas

Satu tanaman adas rata-rata terdiri dari 4-5 batang. Warna batangnya hijau tua dan memiliki aroma yang khas jika digeprek. Batang tanaman adas berlubang, beruas, beralur, memiliki percabangan monopodial, dan warnanya hijau keputih-putihan. Jika dilihat sepintas, daunnya memiliki bentuk yang mirip dengan daun wortel dikarenakan tanaman ini memang masih satu kerabat dengan wortel. Daun adas bersilang majemuk dengan bentuk menyerupai jarum. Panjang daunnya sekitar 30-50 cm dan berwarna hijau muda. Ujung dan pangkal daun runcing dengan tepi rata. Daun adas memiliki panjang sekitar 30-50 cm dan lebar 15-25 cm dan panjang pelepahnya sekitar 5-7 cm. Bunga adas tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6-40 gagang bunga. Panjang gagang bunga antara 5-10 cm dan panjang gagang bunga 2-5 mm. Mahkota bunga berwarna kuning yang keluar dari ujung batang.

Buah adas berupa biji kering berbentuk lonjong, memiliki rusuk dengan panjang 6-10 mm dan lebar 3-4 mm. Buah yang masih muda berwarna hijau sedangkan buah yang sudah tua berwarna coklat kehijauan, coklat kekuningan, atau coklat sepenuhnya. Namun, warna buah adas bisa berbeda-beda tergantung negara asal. Akar adas adalah tunggang dan berwarna putih.

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Tanaman adas termasuk family Apiaceae yang dapat tumbuh dari daratan rendah sampai dataran tinggi. Budidaya adas di Indonesia terbatas pada wilayah dengan ketinggian di atas 800 mdpl atau di wilayah pegunungan saja.

Sumber gambar: pixabay.com

Khasiat dan manfaat adas

Adas mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, glikosidastiben, funikulosida I, II, III, IV, stigmasterin, minyak lemak,  protein, asam-asam organic, pentosan, pectin, trigonelin, kolin, dan iodine. (Sudarsono, dkk: 2002). Adas sering dimanfaatkan sebagai obat empedu, batuk, perut kembung, sariawan, haid tidak teratur, mencegah impotensi, tumor, dan kanker. Ekstrak etanol buah adas menunjukkan efek diuretik, analgesik, antipiretik, antimikroba, dan sitotoksik. Kandungan minyak fenol pada adas berkhasiat sebagai bakterisida, desinfektan, dan antiseptik. Selain itu, minyak atsirinya berkhasiat sebagai antioksidan.

Adas juga dimanfaatkan sebagai bumbu masak karena memiliki rasa yang kuat. Biji adas digunakan sebagai perasa pada makanan yang dipanggang, daging dan ikan, ek krim, minuman beralkohol, dan campuran herbal umbi. Biji adas yang baik digunakan untuk bumbu masakan adalah biji yang berwarna hijau.Tidak hanya di Indonesia, penggunaan adas sebagai bumbu masakan juga ditemukan di Mediterania (menggunakan umbi dan daun) baik digunakan mentah maupun dimasak. Penggunaan adas untuk kuliner juga banyak digunakan di anak benua India dan Timur rengah. Adas merupakan salah satu rempah yang paling penting dalam masakan Kashmiri Pandit dan Gujati (Diaaz-Maroto dalam Ni Kadek, 2016).

Adas untuk pengobatan

  1. Batuk
  • Adas sebanyak 5 gram diseduh dengan ½ cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring kemudian ditambah 1 sdt madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2x sehari sampai sembuh.
  1. Sesak napas
  • Siapkan adas ½ sdt, pulosari ¼ jari, rimpang kencur 2 jari, rimpang temulawak 1 jari, jintan hitam 1 ¼ sdt, daun poncosudo (Jasmimum pubescens) ¼ genggam, gula merah 3 jari. Cuci dan potong bahan-bahan. Rebus bahan-bahan dengan 4 ½ gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin kemudian saring dan siap untuk diminum. Minum 3x sehari.
  1. Sariawan
  • Siapkan adas ¾ sendok teh, ketumbar ¾ sendok teh, daun iler 1/5 genggam, daun saga ¼ genggam, sisik naga 1/5 genggam, daun sembung ¼ genggam, pegagan ¼ genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari ¾ jari, gula merah 3 jari. Cuci bahan-bahan dan potong seperlunya. Rebus semua bahan secara bersamaan.