Jamupedia

Air Mancur

Air Mancur merupakan sebuah industri yang mengolah tanaman berkhasiat obat menjadi produk jamu obat dalam, obat luar, minuman kesehatan, dan kosmetik. Air mancur telah memproduksi berbagai jenis jamu yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga produknya dianggap memiliki kualitas yang baik. Saat ini, PT Air Mancur sudah menjadi industri skala besar yang dalam proses produksinya memperhatikan aspek standar Mutu Nasional, baik proses maupun produknya. Air Mancur telah berkembang pesat dan memiliki jumlah karyawan sekitar 1.800 orang. Perusahaan ini telah memantapkan posisinya sebagai perusahaan jamu yang reputasinya sudah diakui tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. Produk-produuknya telah diekspor ke berbagai negara, seperti Malaysia, Singapur, Brunei Darussalam, Taiwan, Hongkong, timur Tengah, bahkan Afrika.

 

Sumber gambar: www.facebook.com

Sejarah PT Air Mancur

PT Air Mancur padamulanya merupakan industri rumah tangga yang dirintis oleh Lambertus Wono Santoso. Lokasi awal berdirinya di Pucang Sawit, Surakarta, dengan jumlah awal tenaga kerja 11 orang. Pada awal operasinya, proses produksi masih dilakukan secara manual, seperti proses sortasi, pembersihan bahan, penggilingan, dan pengemasan produk. Produk yang telah dikemas kemudian dipasarkan ke Jakarta. Di Jakarta, LW Santoso melihat air mancur dan ternspirasi untuk menamai perusahaannya dengan nama Air Mancur.

 

Sumber gambar: kendhilkencana.blogspot.com

Pada tahun 1963, ia mengajak dua orang temannya yang benama Kimun Ongkosandjojo dan Udi Hindrotanojo untuk memperbesar usahanya dengan menyewa sebuah pabrik di daerah Wonogiri , lengkap dengan mesin gilingnya. Pada tanggal 23 Desember 1963, industri jamu rumah tangga ini resmi berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Air Mancur dan berkedudukan di Wonogiri. Pada tanggal 1 Januari 1964, semua kegiatan dan operasional usaha dipindahkan dari Pucang Sawit ke Wonogiri. Jumlah tenaga kerja yang awalnya hanya 11 orang kini sudah berubah menjadi 50 orang. Pada tahun 1969, jumlah karyawan sudah bertambah lagi menjadi 68 orang sehingga membutuhkan tempat produksi yang lebih luas. Oleh karena itu, perusahaan mendirikan sebuah gedung baru di Jalan Pelem Wonogiri. Gedung baru ini mulai digunakan pada tanggal 5 Oktober 1969. Setelah adanya pabrik baru, Pucang Sawit hanya digunakan sebagai gudang untuk penyimpanan bahan baku.

Perlahan tetapi pasti, PT Air Mancur semakin maju dan berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan pembelian mesin-mesin baru untuk mesin giling dan mesin tumbuk. Jumlah tenaga kerja pun terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu mengikuti kebutuhan produksi. Pada tahun 1973 Air Mancur telah memiliki 1000 karyawan. Pada tahun ini pula, telah dibangun pabrik baru yang berlokasi di Dusun Tegalharjo, Palur, Karanganyar. Peresmian pabrik Palur dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 1974, meskipun sebenarnya pembangunannya belum selesai seluruhnya. Pada tahun 1976 dibangun kembali pabrik baru yang berlokasi di Desa Jajar, Kleco, Surakarta. Pabrik Kleco ini difungsikan untuk kegiatan logistik dan laboratorium penelitian dan pengembangan. Gedung ini diresmikan oleh Departemen Kesehatan RI pada tanggal 10 Desember 1976. Kemudian pada tahun 1978 di bangun lagi pabrik baru yang berlokasi di Desa Giriwono yang terletak di jalan Wonogiri Kota ke Arah Kota Solo.

 

Sumber gambar: kumparan.com

Air mancur terus mengalami kemajuan. Pada tahun 1995 dibangun kembali perusahaan di Jetis yang dikhususkan untuk memproduksi kosmetika. Pada tahun 1997, Air mancur mendapatkan musibah dengan terjadinya kebakaran di pabrik Palur sehingga untuk proses pengemasan dipindahkan sementara ke tempat terdekat dengan unit Palur yakni di Celep yang berjarak sekitar 400 m dari unit palur.

Lokasi Industri

PT Air Mancur memiliki beberapa unit produksi yang difungsikan secara berbeda. Kantor pusat PT Air Mancur terletak di Palur, di Jalan Raya Solo-Sragen KM 7 Desa Tegal Rejo, Dagen, Karanganyar. Luas Areal pabriknya sekitar 4 ha. Beberapa lokasi Unit yang ada di PT Air Mancur antara lain:

  1. Unit produksi Palur untuk proses pengolahan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat.
  2. Unit produksi Jetis untuk pengolahan produk kosmetik.
  3. Unit Produksi Pelem untuk pengolahan produk makanan dan minuman.
  4. Unit produksi Klampisan Wonogiri, untuk pengolahan produk makanan dan minuman.
  5. Unit produksi celep untuk pengemasan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat dengan menggunakan mesin.

Logo PT Air Mancur

Sesuai namanya, logo PT Air Mancur adalah gambar  Air Mancur yang memiliki makna tertentu. Secara fengshui air mancur dipecaya sebagai enegi yang dapat menghasilkan kekayaan atau uang yang terus mengalir. Selain itu, air mancur juga dianggap sebagai lambang kemakmuran. Para pendiri berharap, peusahaan jamu ini dapat makmur seperrti air mancur yang terus mengalir tanpa henti. Air mancur pada logo perusahaan berjumlah 16. Angka 16 terdiri dari angka 1 dan 6, dalam fengshui hal ini memiliki makna bersemi. Lebih diperjelas lagi, 16 air mancur kecil tersebut terdiri dari delapan air mancur kecil di bagian depan dan delapan air mancur kecil di bagian belakang. Angka delapan sangat dipecaya sebagai sumber rezeki atau kemakmuran yang tidak putus.

 

Visi perusahaan

  • Menjadi pemimpin dalam industri obat-obatan herbal

Misi perusahaan

  • Mengembangkan produk herbal yang superior.
  • Membangun kekuatan dan kompetensi dari hulu ke hilir.
  • Mencapai pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri dan berkesinambungan untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham dan karyawan.
  • Membangun sinergi jangka panjang dengan supplier, rekan bisnis, dan para stakeholder.
  • Menciptakan keuntungan timbal balik untuk lingkungan sosial.

Struktur Organisasi Perusahaan

Manajemen PT Jamu Air Mancur yang berhubungan dengan aktivitas langsung dengan aktivitas produksi di unit produksi Palur di bagi menjadi beberapa Departemen yang bertanggung jawab kepada masing-masing general manager. Berikut ini adalah pembagian departemennya.

  1. Departemen Plan Manager
  2. Departemen Quality Control
  3. Departemen Technical
  4. Departemen SSH
  5. Departemen Treasury
  6. Departemen Accounting
  7. Departemen Purchasing
  8. Departemen Product Supply Operation (PSO)
  9. Departemen Infomasi dan teknologi

Proses Produksi Jamu di PT Air Mancur

  1. Sortasi

Sortasi merupakan kegiatan atau tahap untuk menghilangkan kotoran atau benda-benda lain yang menempel pada bahan baku yang akan digunakan. Tujuan dilakukannya sortasi adalah membersihkan bahan baku dari kotoran-kotoran agar tidak terbawapada saat penerimaan awal, misalnya tanah, kerikil, debu, dan benda-benda asing lainnya. Bahan yang cacat, bahan yang bejamur, dan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan harus dipisahkan atau disingkirkan.

  1. Pencucian

Pencucian di PT Air Mancur dilakukan dua tahap. Pencucian tahap pertama menggunakan air bersih, dilakukan sebanyak tiga kali dengan menggunakan bak bertingkat. Pencucian tahap kedua menggunakan cairan disinfektan.

  1. Penggorengan

Penggorengan bahan baku dilakukan dengan metode goreng sangrai atau goreng tanpa menggunakan minyak. Contoh bahan baku yang butuh untuk disangrai adalah botor dan kedawung. Tujuannya adalah untuk mengelupas kulitnya.

  1. Pengeringan

Pengeringan dilakukan untuk bahan-bahan yang mengalami proses pencucian, seperti umbi-umbian, akar-akaran, dan jenis rimpang. Tujuan proses pengeringan adalah untuk menghasilkan keseragaman kadar air bahan-bahan yang digunakann, agar kadar air pada bahan kurang dari 10%.

  1. Pengecilan ukuran

Tujuan pengecilan ukuran adalah untuk memenuhi standar keseragaman(agar bahan memiliki ukuran yang sama) dan untuk memudahkan proses selanjutnya.

  1. Standarisasi bahan

Standadarisasi bahan dilakukan untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang akan digunakan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT Air Mancur. Bahan-bahan yang melalui tahap standarisasi biasanya merupakan bahan yang telah dilakukan pengecilan ukuran, seperti daun-daunan, akar-akaran, umbi-umbian, dan rimpang.

  1. Peracikan

Bahan baku yang telah mselalui keenam proses di atas kemudian masuk ke dalam proses peracikan. Peracikan bahan baku dilakukan berdasaran order dari bagian produksi sesuai perencanaan dari divisi Plan Poduct Control (PPC) PT Air Mancur.

 

Pengendalian Mutu Bahan Baku di PT Air Mancur

Pengendalian mutu terhadap bahan baku yang digunakan PT Air Mancur meliputi tahap-tahap berikut.

  1. Pemeriksaan Mutu

Pemeriksaan mutu dilakukan untuk memastikan keaslian dan kemurnian bahan, kandungan dan khasiat dalam bahan, kadar air, kandungan minyak atsiri, kadar tanin, kandungan abu tak larut dalam air, dan sari dalam etanol. Jika lulus sesuai dengan standar mutu perusahaan, bahan akan masuk ke gudang kantor dan disortasi sebelum masuk ke proses selanjutnya.

  1. Sortasi dan pencucian

Sortasi dilakukan untuk memisahkan bahan baku yang cacat dan yang baik. Pencucian dilakukan untuk menhilangkan kotoran yang terbawa oleh bahan baku pada saat pengangkatan dan penyimpanan. Pencucian dilakukan sebanyak 2-3 kali, tergantung tingkat  kotornya bahan baku. Pencucian dilakukan dua tahap. Tahap pertama dengan air bersih tahap kedua dengan cairan disinfektan.

  1. Formalinisasi

Formalinisasi dilakukan di gudang kantor tempat penyimpanan bahan baku yang diterima dari pemasok. Biasanya, formalinisasi dilakukan dua minggu sekali dengan cara memanaskan kristal formalin di atas kompor listrik dalam ruang tertutup selama 10 jam. Tujuan formalinisasi adalah membunuh mikroorganisme, serangga, mengusir hewan pengganggu.  Setelah proses formalinisasi, dilakukan pemeriksaan oleh laboratoium mikrobiologi. Jika formalin tidak kontak langsung dengan bahan baku, maka tidak berbahaya.

  1. Fumigasi

Proses fumigasi dilakukan sesekali jika ada permintaan. Tujuan fumigasi adalah untuk membunuh serangga dan tikus. Proses fumigasi yang dilakukan di PT Air Mancur menggunakan fastototiksin dalam bentuk tablet.

  1. Penggudangan

Pengendalian mutu di tahap penggudangan dilakukan dengan cara mengatur keluar masuknya bahan baku. DI PT air Mancur, pengaturan ini dilakukan dengan metode FIFO. Penyimpanan bahan baku juga tidak boleh langsung besentuhan dengan lantai, tetapi ditaruh di atas kayu.