Jamupedia

Alang-Alang

Alang-alang (Imperata Cylindria (L.) merupakan salah satu jenis rumput yang banyak tersebar di daerah tropis dan subtropis. Di pedesaan, alang-alang lazim ditemukan di lahan-lahan kosong, di lapangan, atau di sawah. Masyarakat tradisional sering memanfaatkannya sebagai pakan ternak, sebagai bahan atap rumah, dan sebagai bahan pembuatan kertas atau hiasan. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang mudah didapatkan. Alang-alang juga dimanfaatkan sebagai tanaman pengontrol erosi tanah dan sebagai pupuk hijau.

 

Sumber gambar: steemit.com

Tanaman yang juga sering disebut dengan ilalang ini merupakan jenis tanaman gulma yang  biasanya menyerang lahan pertanian dan menghambat atau mengganggu pertumbuhan suatu tanaman. Rumput asli Indonesia ini sangat mudah tumbuh dan berkembang serta menyebar secara alami mulai dari India hingga ke Asia Timur, Asia Tenggara, Mikronesia, dan  Australia. Meskipun tumbuh sebagai tanaman parasit bagi tanaman utama, tetapi alang-alang memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan dan pengobatan. Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian rimpangnya.

Klasifikasi tanaman alang-alang

Kerajaan              : Plantae

Filum                     : Magnoliophyta

Kelas                     : Liliopsida

Ordo                      : Cyperales

Famili                    : Poaceae

Genus                   : Imperata

Spesies                 : Imperata cylindrica (L.)

 

Sumber gambar: pxhere.com

 

Morfologi tanaman alang-alang

Alang-alang tumbuh berumpun dan memiliki tunas batang (yang membawa bunga). Tunas batang ini tidak akan tumbuh memanjang hingga menjelang berbunga. Bagian pangkal tunas yang membawa bunga memiliki ruas yang panjang, terdiri dari satu sampai tiga ruas, tumbuh vertikal dan terbungkus dalam daun. Bagian batang yang berada di atas tanah berwarna keunguan. Daun alang-alang tumbuh tegak berbentuk lanset yang menyempit ke bagian pangkal. Panjang daunnya sekitar 12-80 cm dan lebarnya antara 5-18 mm. Saat masih muda daunnya berwarna hijau dan berubah menjadi orange-coklat ketika sudah tua. Tulang daun berbentuk lebar dan berwarna agak pucat. Tepi daun alang-alang bergerigi halus dan kasar bila diraba. Bunga alang-alang berbentuk malai, bulir bunganya tersusun rapat. Pada bunga terdapat benang sari berwarna kekuningan dan putik tunggal berwarna keunguan. Rimpang alang-alang tumbuh memanjang dan bercabang-cabang di tanah pada kedalaman  0-40 cm, berwarna keputihan berukuran mencapai 1 meter atau lebih dan beruas-ruas. Akarnya merupakan akar serabut yang tumbuh dari pangkal batang dan ruas-ruas pada rimpang.

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Alang-alang dapat bekembang biak dengan cepat. Benih-benihnya tersebar cepat, terbawa angin dan tumbuh dengan subur. Alang-alang menyukai tempat tumbuh dengan lahan yang gembur dan subur serta banyak disinari oleh cahaya matahari atau agak teduh. Alang-alang dapat tumbuh pada kondisi lembap atau kering. Karena mudahnya tumbuh, gulma alang-alang dengan cepat menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, atau di tepi jalan. Di tempat-tempat seperti itu alang-alang dapat tumbuh dengan dominan dan menutupi areal yang luas.

 

Karakteristik alang-alang yang mampu bersaing dengan baik jika dihadapkan pada tanaman budidaya membuat tanamanini menjadi gulma yang sulit utuk dikendalikan. Alang-alang memilikikemampuan untuk menghambat pertumbuhan tanaman lain dengan mengeluarkan zat alelopati yang berpengaruh buruk bagi tanaman induk. Karena itulah, pengelolaan alang-alang di lahan perkebunan maupun tempat budidaya lain harus dilakukan dengan baik agar alang-alang tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama.

Alang-alang merupakan jenis tumbuhan pionir yang banyak tumbuh di lahan yang habis terbakar. Tanaman ini dapat beradaptasi terhadap faktor lingkungan yang ekstrim, seperti kekeringan dan minimnya unsur hara, tetapi tidak dapat toleran terhadap genangan dan naungan. Alang-alang dapat tumbuh di daerahtropis dan subtropis hingga ketinggian 2.700 mdpl.

 

Sumber gambar: bukalapak.com

Kandungan dan khasiat

Alang-alang memiliki rasa yang manis dan dapat memberikan rasa sejuk. Akar alang-alang memiliki efek farmakologis antara lain anti diuretik (peluruh kencing), mengobati kencing berdarah, kencing nanah, muntah darah, mimisan, hepatitis, dan radang ginjal akut. Kandungan yang terdapat pada alang-alang adalah manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, femnol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali.

 

Alang-alang untuk pengobatan

  1. Menyembuhkan penyakit ginjal
  • Siapkan akar segar alang-alang sebanyak 60-120 gram, cuci bersih kemudian dipotong-potong. Rebus dengan 750-1000 cc air hingga mendidih. Dinginkan kemudian saring. Minum ramuan 2-3x sehari,minimal selama 1 bulan.
  1. Mengatasi masalah anyang-anyangan
  • Ambil akar segar alang-alang secukupnya, cuci bersih kemudian potong-potong. Rebus dengan air hingga mendidih. Dinginkan dan saring. Tambahkan madu murni secukupnya. Minum 2x berturut-turut dengan selisih waktu 30 menit.
  1. Menyembuhkan keputihan
  • Akar alang-alang secukupnya, daun sirih secukupnya. Cuci bersih kemudian potong-potong. Rebus potongan akar alang-alang dan daun sirih dengan air hingga mendidih, tambahkan garam, kemudian saring. Dalam kondisi hangat, gunakan untuk membasuh organ kewanitaan. Hangatkan lagi jika hendak dipakai lagi. Lakukan 2x sehari sekurang-kurangnya selama seminggu.
  1. Mengatasi urat saraf melemah
  • Akar alang-alang segar secukupnya, cuci bersih kemudian potong-potong. Rebus bersama air hingga mendidih, saring kemudian dinginkan. Minum dalam kondisi hangat dengan menambahkan madu terlebih dahulu. Minum 2x sehari selama minimal 1 bulan.
  1. Sebagai obat kumur alami
  • Ambil akar alang-alang secukupnya, cuci bersih kemudian rebus bersama air hingga mendidih. Saring dan minum jika sudah dingin. Apabila yang digunakan akar alang-alang dalam bentuk keing, dapat diseduh seperti menyeduh teh biasa.