Jamupedia

Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) adalah salah satu jenis spesies belimbing (Averrhoa)yang sering kita jumpai di Indonesia. Tanaman yang berasal dari Kepulauan Maluku dan menyebar ke seluruh Indonesia ini biasanya ditanam di halaman atau pekarangan rumah.Belimbing wuluh sering disebut sebagai belimbing sayur atau belimbing asam karena sering dimanfaatkan sebagai bumbu atau pelengkap masakan untuk menguatkan rasa asam.

 

Belimbing wuluh berbuah sepanjang tahun. Pada saat berbuah biasanya buahnya sangat lebat tetapi juga akan mudah sekali busuk dan jatuh.Berbeda dengan belimbing buah yang rasanya manis dan enak, belimbing wuluh memiliki rasa yang sangat asam sehingga buah ini jarang dikonsumsi langsung sebagai buah. Padahal, belimbing wuluh ini justru memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan pengobatan.

Belimbing wuluh dikenal dengan berbagai nama. Di Indonesia, masyarakat mengenal  belimbing wuluh dengan nama limeng (Aceh), selemeng (Gayo), balimbingan (Batak), malimbi (Nias), blimbing wuluh (Jawa), bhalimbing bulu (Madura), blingbling buloh (Bali), celene (Bugis), dan malibi (Halmahera). Di ranah internasional, belimbing wuluh dikenal dengan nama bilimbi atau cucumbertree (Inggris) dan kamias (Filipina).

Klasifikasi tanaman belimbing wuluh

Kingdom              :Plantae

Divisi                      : Magnoliophyta

Kelas                     : Magnoliopsida

Ordo                      : Geraiales

Famili                    : Oxalidaceae

Genus                   : (Avherrhoa)

Spesies                 : Averhoa bilimbi L.

 

Morfologi  tanaman belimbing wuluh

Belimbing wuluh merupakan tanaman berkayu yang umumnya memiliki tinggi antara 5-10 meter. Batangnya berwarna hijau kecoklatan, tegak, bercabang, permukaaanya kasar dan terdapat benjolan-benjolan. Daunnya merupakan daun majemuk yang berbentuk menyirip dan berjumlah ganjil (umumnya 21-45 anak daun). Belimbing wuluh memiliki bunga yang berukuran kecil, berbentuk seperti bintang, tumbuh bergerombol, dan berwarna merah keunguan. Buah belimbing wuluh merupakan buah buni yang berbentuk lonjong, mengandung banyak air, dan rasanya sangat asam. Belimbing wuluh tumbuh bergerombol, bergantung pada batang atau pangkal batang yang besar. Ukuran buahnya rata-rata sekitar 5-7,5 cm dan menempel pada batang. Pada saat masih muda belimbing wuluh berwarna hijau tua. Ketika sudah tua warna buah berubah menjadi hijau kekuningan. Akanya merupakan akar tunggang berwarna kecoklatan.

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Belimbing wuluh dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian hingga 500 mdpl. Tanah yang cocok untuk penanaman belimbing wuluh adalah jenis tanah lempung dengan ph 5,5 – 7,5. Jenis tanaman ini mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Karena masih termasuk dalam keluarga Averrhoa, syarat tumbuhnya masih miripdengan belimbing, yakni memerlukan tempat dengan sinar matahari yang cukup tetapi lembap. Belimbing wuluh membutuhkan sinar matahari dengan intensitas 45%-50%. Belimbing wuluh membutuhkan 6-12 bulan basah dan 0-6 bulan kering. Sebaiknya, tanaman ini ditanam pada daerah dengan 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering. Belimbing wuluh tidak menyukai curah hujan yang tinggi, idealnya adalah 1500-2500mm/tahun. Sebab, jika curah hujan tinggi, bunga dan buahnya akan mudah gugur. Begitu pun dengan angin, belimbing wuluh tidak cocok ditanam di wilayah yang tinggi angin. Sebab, angin yang takan membinggi akan membuat buah dan bunga belimbing wuluh mudah gugur. Belimbing wuluh cocok ditanam di tanah yang subur dan mengandung banyak bahan organik serta memiliki drainase yang baik.

Belimbing wuluh dapat diperbanyak dengan menyemai bijinya atau melakukan pencangkokan. Jika diperbanyak dengan cara biji, umumnya belimbing wuluh akan berbuah pada tahun ke-3 atau ke-4.

 

Kandungan dan khasiat

Belimbing wuluh mengandung senyawa kimia yaitu asam format, asam sitrat, asam askorbat (Vitamin C), saponin, tanin, glukosid, flavonoid, dan beberapa mineral terutama kalsium dan kalium dalam bentuk kalium sitrat dan kalium okasalat. Rsa asam belimbing wuluh tertama ditentukan oleh asam sitrat. Sifat kimiawinya rasa Belimbing wuluh menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang, peluruh kencing, astrigen, mengobati hipertensi, batuk rejan, sariawan, pegal linu, gondongan, rematik, jerawat, dan panu.

Untuk menyamarkan rasa asamnya, belimbing wuluh dimanfaatkan dengan dibuat olahan makanan, seperti untuk bahan membuat acar, kari, manisan, atau diawetkan dalam bentuk sirup. Belimbing wuluh juga dimanfaatkan untuk ramuan berbagai macam obat tradisional.

 

Belimbing wuluh untuk pengobatan

  1. Gusi berdarah

Untuk mengatasi gusi berdarah, konsumsilah belimbing wuluh secara rutin setiap hari, bisa belimbing wuluh segar maupun dalam bentuk manisan.

  1. Jerawat

Parutlah tiga buah belimbing wuluh yang telah dicuci bersih. Tambahkan sedikit garam pada hasil parutan, tempelkan pada kulit yang berjerawat. Lakukan pengobatan ini 2x sehari.

  1. Darah tinggi

Siapkan tiga buah belimbing wuluh dan 25 g biji srigading, cuci bersih. Tumbuk biji sr gading hingga halus. Masukkan biji yang telah halus tersebut ke dalam panci berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring ramuan sebelum diminum. Minum ramuan 1x per hari.