Jamupedia

Daun Dewa

Daun dewa memiliki nama ilmiah Gynura Segetum (Lour.) Merr.Daun Dewa merupakan tanaman yang sekerabat dengan beluntas. Tanaman ini sudah banyak dibudidayakan dan diekstrak dalam karena sejak dulu dipercaya sebagai antikanker. Di Indonesia Daun Dewa juga dikenal dengan nama beluntas cina (Sumatera) dan tigel kioatau sambung nyawa(Jawa). Orang Cina menyebut tanaman ini dengan nama San Qi Cao.

 

Sumber gambar: https://anggrekbulanputih.blogspot.com/

Klasifikasi tanaman daun dewa

Kingdom              : Plantae

Divisi                      : Spermatophyta

Sub divisi             : Angisospermae

Kelas                     : Dicotyledoneae

Ordo                      : Asterales

Famili                    : Asteraceae

Genus                   : Gynura

Spesies                 : Gynura Procumbes (Lour.) Merr. atau disebut juga G. Sarmentosa BL.

Sumber gambar: gardenplants-arn.blogspot.com

Morfologi tanaman daun dewa

Daun dewa merupakan tanaman tahunan berbatang pendek, tegak, dan lunak. Tinggi tanaman sekitar 10 cm jika tidak berbunga. Jika berbunga, tingginya bisa mencapai 50 cm. Daunnya adalah jenis daun tunggal dengan tepi bercagap dan hampir menjari dengan 1-16 lekukan. Daunnya berbentuk bulat lonjong dengan tangkai daun yang pendek. Tekstur daunnya agak lemas, bagian permukaan atas daun berwarna lebih tua dari bagian bawahnya. Kedua permukaan daun berambut lembut dengan bunga muncul di ujung batang. Bunga tanaman daun dewa adalah bunga majemuk yang berbentuk bongkol, berbulu, dan memiliki kelopak hijau berbentuk cawan. Pada satu tangkai batang bisa terdapat beberapa bunga. Sebelum mekar, bunga berbentuk seperti kancing, setelah mekar bunga berbentuk seperti kumpulan benang sari berwarna kuning cerah. Biji daun dewa berbentuk seperti jarum, berwarna coklat, dan berukuran sekitar 0,5 cm. Akarnya merupakan akar serabut, berwarna kuning muda, dan membentuk umbi sebagai cadangan makanan. Umbi daun dewa berwarna keabu-abuan, berukuran panjang sekitar 3-6 cm dengan penampang berukuran sekitar 3 cm. Seperti halnya tanaman umbi lainnya, umbi tanaman daun dewa juga akan tumbuh tunas atau anakan yang dapat digunakan sebagai bibit atau bakal tanaman baru.

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Tanaman daun dewa dapat tumbuh di dataran rendah sampai di wilayah dengan ketinggian1.200 mdpl. Tanaman ini tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis sampai sedang, bersuhu ideal 25-32derajat celcius, dan dengan curah hujan antara 1.500-3.500 mm/tahun. Kelembapan udara yang dibutuhkan adalah 70-90 %.Tanaman daun dewa dapat tumbuh di segala jenis tanah, tetapi paling cocok tumbuh di lahan yang subur dan gembur, banyak mengandung humus, dan memiliki kondisi pH 6-7. Jenis tanaman ini membutuhkan intensitas cahaya matahari yang cukup serta sirkulasi dan drainase yang baik. Tanaman daun dewa dapat tumbuh liar di kebun, parit, atau lahan terbengkalai lainnya. Perbanyakan daun dewa dapat dilakukan dengan memindahkan anakan yang tumbuh di sekitar pokok batang utama. Selain itu, dapat pula dilakukan dengan menumbuhkan umbi yang sudah bertunas atau memiliki calon mata tunas. Perbanyakan atau budidaya tanaman daun dewa dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni stek batang, stek anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk, dan dengan cara menumbuhkan umbi yang sudah bertunas (Priadi dalam Fatma Krisdiatin, 2011).

Kandungan dan khasiat

Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman daun dewa adalah daun dan umbinya. Tanaman daun dewa bersifat manis, tawar, dingin, dan sedikit toksik. Rasa manisnya bersifat menguatkan (tonik) dan menyejukkan. Rasa tawar atau tidak berasa bersifat sedikit toksik (racun), sehingga pemakaiannya harus dibatasi. Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman daun dewa adalah senyawa flavanoid (berupa asam klorogenat, asam kafeat, asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoat, dan asam valinat) dan saponin. Selain itu kandungan lainnya adalah alkaloid (Suharmiati, 2003).

Daun dewa untuk pengobatan

  1. Digigit ular, serangga, atau binatang lain yang berbahaya
  • Siapkan umbi daun dewa, lumatkan, lalu tempelkan pada bagian yang terkena gigitan.
  1. Obat kutil
  • Tumbuk 5 lembar daun dewa hingga halus. Lumurkan daun yang telah halus pada bagian yang berkutil lalu balutlah dengan perban atau kain agar daun dewa melekat erat. Biarkan demikian, buka keesokan harinya.
  1. Luka akibat terpukul atau berkelahi
  • Ambil 15-30 gr daun dewa. Rebus atau tumbuk daun tersebut, ambil airnya dengan cara diperas. Air hasil perasan tersebut dicampur dengan sedikit air. Campur ramuan dengan sedikit arak yang sudah dipanaskan. Minum ramuan tersebut.