Jamupedia

Gabungan Pengusaha Jamu, Penjaga Marwah Industri Jamu

"Industri jamu terus berkembang dan semakin baik dari waktu ke waktu. Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan sistem imun, industri jamu juga semakin inovatif mengeluarkan produk yang semakin variatif. Dari wawancara Jamupedia dengan Dwi Ranny Pertiwi, Ketua Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) Indonesia, saat ini sudah ada lebih dari 11.000 merk produk jamu, 79 produk herbal terstandar, dan 26 produk fitofarmaka."

Published by : Farida  -  28/05/2021 18:28 WIB

3 Minutes read.

GP Jamu sebagai induk organisasi yang menaungi usaha jamu di Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap produk jamu dan herbal. Beberapa langkah yang dilakukan oleh GP Jamu untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap jamu antara lain melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat dengan gerakan minum jamu bersama di berbagai wilayah di Indonesia dan melibatkan Pemerintah Daerah setempat untuk mensosialisasikan gerakan minum jamu. Selama masa pandemi berlangsung, GP Jamu juga sering mengadakan webinar untuk memperkenalkan jamu dan menyebarluaskan manfaat jamu. Tak cukup sampai di situ, untuk merangkul anak muda untuk berpartisipasi memasyarakatkan jamu, GP Jamu juga mengajak anak-anak muda untuk mengenal dan minum jamu melalui berbagai cara. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan aktif di media sosial untuk merus mengangkat jamu agar semakin dikenal. 

Sumber gambar: facebook.com

Usaha GP Jamu untuk mensosialisasikan jamu bukan tanpa kendala. Lebih lanjut Dwi Ranny menjelaskan bahwa tantangan industri jamu cukup kompleks, baik kendala internal maupun eksternal. Kendala dari internal misalnya SDM yang terbatas, kualifikasi SDM yang belum terpenuhi sesuai dengan kemampuan perusahaan, permasalahan financial Q C D (Quality, Cost, and Delivery), Ukot yang belum kuat untuk pasar yang luas, dan kemampuan beberapa industri untuk mengikuti aturan penggunaan ekstrak berkualitas masih sangat sulit karena harganya yang mahal sehingga mensubtitusi dengan ekstrak bermutu rendah yang menurunkan kualitas produk. 

Sementara itu, kendala eksternal yang dihadapi antara lain banyak beredarnya jamu BKO yang secara otomatis merugikan industri jamu dan menurunkan citra terhadap jamu, adanya perubahan pasar dari offline ke online yang juga berpengaruh. Perubahan pasar dari offline ke online ini banyak dirasakan oleh industri kecil yang belum menguasai cara marketing digital (online). Kendala eksternal yang terakhir adalah banyaknya perubahan regulasi dari pemerintah yang cukup menyulitkan industri jamu kecil karena keterbatasan SDM. 

Meskipun kendala yang dihadapi cukup besar, GP Jamu tetap berkomitmen untuk berperan aktif memajukan jamu Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi dan misi GP jamu sebagai asosiasi yang menaungi seluruh usaha jamu, baik industri besar, UMKM jamu, bahkan para penjual jamu gendong. Tujuan GP Jamu adalah melestarikan dan memajukan jamu sehingga bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri serta diakui oleh dunia.

Sumber gambar: http://www.parlemenrakyat.com/

GP Jamu memiliki Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di setiap daerah yang salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pembinaan kepada industri jamu rumahan. Selain itu, GP jamu juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan di setiap wilayah untuk berkolaborasi terkait pembinaan terhadap usaha jamu gendong. Beberapa langkah yang dilakukan untuk melakukan pembinaan kepada industri jamu rumahan antara lain pelatihan bagaimana cara membuat jamu gendong yang benar dan higienis dan mengadakan pelatihan kepada masyarakat yang berniat untuk berbisnis jamu gendong. 

Di Hari Jamu Nasional 2021 ini Dwi Ranny mewakili GP Jamu menuturkan harapannya. “Kami berharap ke depannya industri jamu semakin berkembang menjadi industri budaya, seperti adanya tourism yang di dalamnya ada pengobatan tradisional, spa, dan lain sebagainya.” Terkait dengan perkembangan OHT dan Fitofarmaka, GP jamu berharap pemerintah memiliki keberpihakan terhadap produk jamu atau herbal asli Indonesia.